🐅 Link And Match Smk Dengan Dunia Kerja

Berikutini adalah tujuan pelaksanaan PSG : 1. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dengan tingkat pengetahuan, ke terampilan dan sikap kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. 2. Memperkuat link and match antara sekolah dengan dunia kerja. 3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang profesional 4. CianjurSenin (21 September 2020). BBPPMPV Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Penyelarasan (Link and Match) antara Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan SMK Pertanian.BBPPMPV Pertanian perlu melakukan kegiatan ini untuk mendukung strategi Link and Match yaitu melalui penjaringan data sekolah serta data mitra industri atau dunia kerja, sehingga dapat diperoleh kondisi sebenarnya dari program Haltersebut dibuktikan dengan berjalannya program "link and match" secara nyata dan tuntas antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI. "Pasalnya, paket 8 + 1 sudah banyak diwujudkan oleh ribuan SMK serta ratusan perguruan tinggi vokasi (PTV) dan lembaga kursus dan ketrampilan (LKP)," ujar Wikan. Selain itu, tambah Wikan, terjadi 17October 2021 10:00 AM. mengawinkan-sekolah-dan-industri-melalui-link-dan-supermatch. PENDIDIKAN merupakan salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara. Negara yang maju akan dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Dengan meningkatkan sistem pendidikan, sama artinya meningkatkan kualitas SDM suatu negara. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Helmiati Basri mengatakan, diperlukan link and match antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, usaha serta industri.. Sebab, langkah tersebut sangat penting agar lulusan lembaga pendidikan dapat terserap dengan baik di dunia kerja. Linkand Match era saat ini harus lebih mendalam," kata Dirjen Wikan dalam diskusi virtual Menciptakan SDM Unggul dengan Pendidikan Vokasi, di kanal YouTube Tempo, Jumat, 3 Juli 2020. Melalui Link and Match, diharapkan bisa menghasilkan hasil riset terapan yang menghilirisasi riset-riset menjadi produk nyata, paten, dan dipublikasikan LulusanSMK dan Industri. Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong implementasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri melalui pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri. Sebagai tindak lanjut dari fasilitasi kerja sama antara SMK dan pelaku usaha, Kemenperin memfasilitasi Linkand match: Keterkaitan dunia industri dan dunia pendidikan. Jika kita bicara soal kesempatan kerja, maka di negara kita jika ada satu pekerjaan maka diperkirakan ada seribu orang yang akan melamar. Dari seribu orang itu mungkin hanya sekitar seratus orang yang memenuhi persyaratan administrasi dan lulus test psikologi. Sebagaisalah satu lembaga pendidikan vokasi Smk negeri 7 Buru di tuntutan dalam penyimpan lulusan bisa sinkron dengan dunia kerja, oleh karena itu direktorat jenderal bina konstruksi kementerian pekerjaan umum dan perumahan Republik Indonesia mengadakan sosialisasi Link and match untuk lembaga pendidikan Smk terutama untuk program kompetensi . Inilah Benefit Link and Match’ bagi Industri dan Pendidikan Jakarta, Ditjen Diksi - Program “link and match” yang kian digencarkan oleh Kemendikbud, sejatinya memang tidak hanya menguntungkan dunia pendidikan yang menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dengan industri. Sebaliknya, industri pun merasakan hal yang sama dengan mendapatkan tenaga kerja andal, sekaligus menghemat pengeluaran untuk menjaring SDM baru karena telah sesuai dengan kebutuhannya. “Keuntungan yang kita kejar dari link and match’ ini adalah kita membutuhkan tenaga kerja yang andal. Artinya, skill tenaga kerja ini sesuai dengan job desk-nya,” tutur Fajar Miftahul Falah, General Manajer PT Surya Energi Indotama SEI, dalam program “Aksi Kejuruan Indonesia Berbagi” yang diselenggarakan BBPPMPV BMTI yang ditayangkan melalui kanal Youtube P4TK BMTI Kemdikbud, Selasa 4/8. Fajar menambahkan, adapun keuntungan lain yang diharapkan adalah efisiensi biaya. Berdasarkan pengalaman selama 11 tahun berkiprah di dunia pembangkit listrik tenaga surya PLTS, PT SEI telah menghasilkan sekitar 500 lokasi PLTS yang tersebar di seluruh Indonesia, dan lebih banyak berada di luar Jawa dan daerah-daerah terpencil. Karenanya, akan lebih efisien jika tenaga kerja dapat direkrut dari lokasi terdekat sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan. Benefit selanjutnya adalah intangible asset, yakni khusus terhadap tenaga kerja yang sifatnya tetap untuk keberlangsungan perusahaan jangka panjang. Pasalnya, PT SEI juga membutuhkan aset-aset perusahaan, misalnya untuk regenerasi dan mengisi posisi manajerial. Benefit atau keuntungan inilah yang diharapkan industri dari dunia pendidikan. Di samping itu, Fajar juga meyakini pendidikan turut mendapatkan benefit. Pertama, yaitu adanya kesesuaian program yang diajarkan apabila dapat bersinergi dengan kebutuhan industri. Lalu kedua adalah keterserapan lulusan. Artinya, jika program “link and match” berjalan dengan baik, maka tidak akan ada lagi gap antara lulusan pendidikan dan kebutuhan tenaga kerja. Adapun yang terakhir adalah pengembangan, seperti pengembangan dalam materi ajar yang bisa disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan industri. PT SEI yang merupakan anak perusahaan dari LEN Group juga sudah melakukan kerja sama di bidang SDM. Yang pertama dengan SMA/SMK melalui praktik kerja lapangan, magang, dan sharing yang lebih khusus ke tenaga pendidik. “Selain itu, apabila pihak SMA/SMK memiliki bentuk usulan lain, maka pihak PT SEI terbuka untuk membahas bersama,” imbuh Fajar. Kedua, yakni dengan kampus melalui kerja praktik, magang, skripsi atau tugas akhir, penelitian bersama, dan studium generale. Ketiga dengan Lembaga Inspeksi Teknik LIT dalam hal tempat uji kompetensi dan sarana training. Kemudian dengan pemerintah, yaitu sebagai tim penyusun standar kompetensi, program magang untuk ASN yang baru, dan menjadi narasumber. Adapun yang terakhir dengan rekanan melalui proses bisnis, seperti training dan pembekalan. Selain dari PT SEI, acara ini juga menghadirkan Yusuf Hendra Prakasa selaku Direktur PT Sistem Solusi Geospasial. Pada kesempatan tersebut, Yusuf mengenalkan produk LEICA DISTO D510, yaitu sebuah produk yang dapat mempermudah pekerjaan pengukuran jarak, volume, dan juga termasuk ukuran diagonal, serta memberikan efisiensi waktu dan tenaga dengan hasil ukuran yang tetap akurat. “Pada umumnya sudah banyak alat penentu jarak ini di pasaran. Tapi, bagaimana alat ini bisa memberikan kemanfaatan dalam pekerjaan di industri ini yang harusnya sudah mulai diperkenalkan ke pendidikan SMK, terutama untuk pemanfaatan sejauh mana teknologi itu menjawab aplikasi di lapangan,” terang Yusuf. Melalui program acara ini, Kepala BBPPMPV BMTI yang diwakili Koordinator Program dan Informasi I Gusti Made Ardana berharap, pihak satuan pendidikan ke depannya dapat menjalin kerja sama dengan industri yang telah dihadirkan dalam program tersebut. Sehingga, dapat bersama-sama melaksanakan hajat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yaitu “link and match”. “Link and match" di sini tidak hanya sebatas MoU, tapi kita berharap nanti Bapak dan Ibu juga bisa bekerja sama dalam pengiriman siswa untuk magang di industri. Syukur-syukur nanti bisa ada beberapa industri yang merekrut lulusannya,” ujar I Gusti Made Ardana. Diksi/RA/AP/AS

link and match smk dengan dunia kerja